CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

Rabu, 10 Desember 2008

Me and The World..

Hmm.. Fenomena yang menurut kita hangat-hangat dibahas di Indonesia dan di dunia secara umum, ga jauh-jauh dari kita kok.. Fenomena ini telah membuat hidup puluhan ribu orang berubah drastis.. Fenomena ini juga membuat Indonesia jadi bahan pembicaraan dan diskusi negara lain.. Fenomena yang dimulai pada tahun 2006 ini sampai sekarang masih "hangat" dan belum menemukan pemecahannya.. Sudah bisa membayangkan?? Yap.. Fenomena itu adalah..........

"Lumpur Lapindo"

Semua pasti tau kan tentang lumpur yang membuat puluhan ribu orang kehilangan rumah sampe akirnya tinggal di tenda pengungsian ini? Lumpur yang membuat buanyak negara lain yang membantu mencarikan solusi atas kejadian ini, namun tidak menemukan pemecahannya sampai sekarang.. Lumpur yang sampe sekarang masih "hangat" menyembur-nyembur di kawasan yang dulunya pemukiman padat itu...


Hmm.. Pertama-tama kita kenali lebih dalam lagi tentang fenomena alam yang satu ini....


Banjir Lumpur Panas Sidoarjo atau Lumpur Lapindo atau Lumpur Sidoarjo (Lusi) , adalah peristiwa menyemburnya lumpur panas di lokasi pengeboran PT Lapindo Brantas di Desa Renokenongo, Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, sejak tanggal 27 Mei 2006, bersamaan dengan gempa berkekuatan 5,9 SR yang melanda Yogyakarta. Semburan lumpur panas selama beberapa bulan ini menyebabkan tergenangnya kawasan permukiman, pertanian, dan perindustrian di tiga kecamatan di sekitarnya, serta mempengaruhi aktivitas perekonomian di Jawa Timur.


Lokasi semburan lumpur ini berada di Porong, yakni kecamatan di bagian selatan Kabupaten Sidoarjo, sekitar 12 km sebelah selatan kota Sidoarjo. Kecamatan ini berbatasan dengan Kecamatan Gempol (Kabupaten Pasuruan) di sebelah selatan. Lokasi semburan hanya berjarak 150-500 meter dari sumur Banjar Panji-1 (BJP-1), yang merupakan sumur eksplorasi gas milik Lapindo Brantas sebagai operator blok Brantas. Oleh karena itu, hingga saat ini, semburan lumpur panas tersebut diduga diakibatkan aktivitas pengeboran yang dilakukan Lapindo Brantas di sumur tersebut. Pihak Lapindo Brantas sendiri punya dua teori soal asal semburan. Pertama, semburan lumpur berhubungan dengan kegiatan pengeboran. Kedua, semburan lumpur "kebetulan" terjadi bersamaan dengan pengeboran akibat sesuatu yang belum diketahui.


Lokasi tersebut merupakan kawasan pemukiman dan di sekitarnya merupakan salah satu kawasan industri utama di Jawa Timur. Tak jauh dari lokasi semburan terdapat jalan tol Surabaya-Gempol, jalan raya Surabaya-Malang dan Surabaya-Pasuruan-Banyuwangi (jalur pantura timur), serta jalur kereta api lintas timur Surabaya-Malang dan Surabaya-Banyuwangi..

Volume lumpur yang tiap hari mencapai 126.000 m3 ini mengakibatkan banyaaaaaaaaaaaakkkk hal.... Antara lain menenggelamkan empat desa dan ratusan hektar tanah pertanian, patahnya pipa air PT PDAM, meledaknya pipa gas Pertamina, dibuka tutupnya tol Gempol-Surabaya (sesuai dengan keadaan lumpur) yang mengakibatkan kemacetan di jalan-jalan alternati seperti Sidoarjo-Mojosari-Porong dan jalur Waru-Tol Porong.
Penutupan ruas jalan tol ini juga meyebabkan terganggunya jalur transportasi Surabaya-Malang dan Surabaya-Banyuwangi serta kota-kota lain di bagian timur pulau Jawa. Ini berakibat pula terhadap aktivitas produksi di kawasan Ngoro (Mojokerto) dan pasuruan yang selama ini merupakan salah satu kawasan industri utama di Jawa Timur.


















macet dimana-mana....









Huaaa.. Udah jelas banget kan kalo lumpur lapindo ini merugikan buanget..nget..ngeeet..
Apalagi kalo semburan lumpur ga kunjung usai, bisa-bisa sampe ke rumah kita dong.. Hiiii...


Naaah.. Karena penasaran dengan suasana di Lapindo sendiri, maka kita pun memutuskan untuk melakukan kunjungan langsung ke LUMPUR LAPINDOO.. Jreeeeng.. Jreeeeeng....
Jadi, abis UAS Filgam kmaren kita langsung meluncur ke Sidoarjo.. Maksudnya biar mengetahui langsung keadaan disana gitu.. setelah menempuh perjalanan +- 45 menit.. Sampelah kita di tempat yang disebut..... "WISATA LUMPUR LAPINDO"

hmm.. Cukup miris juga ya.. Lah desa orang pada ilang semua kok ya bisa-bisanya disebut tempat wisata hoho.. Disana banyak orang (keliatannya sih juga warga yang rumahnya tenggelam gt) yang pos ato tempat masuk buat pengunjung. Biaya kalo kita mo liat lautan lumpur yang besaaar ini 5000 sekali masuk..
Naaah.. Kalo uda di dalem, kita bisa jalan-jalan sepuasnya dari ujung kanan sampe ke ujung kiri.. (gtau mana yang kanan ato kiri sih=p).. Nah, disini kita bisa ngeliat betapa ganasnya lumpur Sidoarjo ini.. Dari rumah-rumah yang jadi tinggal reruntuhan tembok, cuma keliatan atapnya, pabrik yang tinggal separoh tingginya, uap panas dari lumpur yang keliatan dari jauh, sampe kawasan yang lumpurnya masih meluber-luber kaya aer mancur mini gitu.. Hoo..
















Desa yang hanya tinggal nama......


















Rumah yang tinggal kelihatan atapnya..



Oya.. Disini hawanya puanaaaasss banget.. Emang sih kita kesana skitar jam 10an gitu.. Tapi panasnya ituuuuhhhh.. Kalah deh Surabaya.. Ato itu gara-gara efek kita berada di atas lumpur panas ya? Hoho.. Tapi disana tetep banyak pengunjung yang dateng loh.. Mereka umumnya nae speda motor, kerena kawasan yang digunakan untuk wisata ini tuh ya gundukan tanah yang dibuat untuk menahan lumpur itu sendiri.. Jadi tanahnya ga sberapa lebar (kalo buat mobil), agak basah dan becek, gatau aer ujan ato aer lumpur, tapi yang pasti licin n tanjakannya tinggi banget..

Kendaraan para pengunjung "Wisata Lumpur Lapindo"

Tapiiii... Walopun keadaanya begitu memprihatinkan, ada pula beberapa orang yang memanfaatkannya untuk lahan bisinis.. Yaitu dengan menjual VCD "Lumpur Lapindo", yang dijual sekitar Rp. 15.000,00.. Bisa nawar kali ya? Hehe.. Ada yang berminat? Bisa pesen ke kita.. Lho?? Hehe.. Ndak kok.. Kita ndak jualan VCD.. bener... Hehe..
Lanjuuut... Tapiiii (lagi), setelah kita tanya ke salah satu bapak penjual VCD (bpknya gmo dpoto huhu..), dia dan temen-temennya itu ya warga di desa yang skarang hanya tinggal nama, kaya Desa Renokenongo, Kendungbendo, Jatirejo dan Siring.. Hmm.. Abis denger itu, kita jadi maklum kalo mereka juga "ga mo rugi" dong.. Udah rumahnya ilang, uang ganti rugi yang dijanjikan juga ga kunjung terealisasi.. Hooo..

Maka bersyukurlah kita yang masih bisa tidur di kasur kita yang empuk, masi bisa sekolah ato kuliah, bisa ke mall, refreshing kalo suntuk.. Dibanding para korban lapindo yang udah tua tahun lebih terkatung-katung nasibnya, tidur di penampungan, sekolah di penampungan, mau refreshing ehhh yang dilihat ya lautan lumpur yang menenggelamkan rumah mereka..


Suasana di pengungsian..

Hmm.. Marilah kita doakan mereka semua agar masalah mereka cepet selesai.. Agar pemerintah sendiri lebih memperhatikan nasib mereka.. Dan untuk pihak-pihak yang seharusnya turut bertanggungjawab atas masalah ini agar tidak terkesan lepas tangan, supaya semuanya dapat terselesaikan dengan baik, tanpa ada satu pihak yang merasa dirugikan....


Amiiiiiiiiiiiiiiiiinnnnn......^^

4 komentar:

Stop_Gaptek mengatakan...

wah wah.... layout kalian romantis bgt...

Artikelnya juga menarik.

Good job^^

jeveramey mengatakan...

huehe.. tengkuu^^

^ Jco - Fx ^ mengatakan...

emmmm..... met.... ver..... layoutmu keren....h0o0....^^

Unknown mengatakan...

wogh... bener2 koq lapindo itu.. ckckck...